Viral!!! Tolak bala di masa pandemi warga Panggul Trenggalek gelar ritual Rundo Nethek keliling Desa setiap malam
Seperti yang kita ketahui saat ini, bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Hal ini dipicu karena adanya wabah yang sangat mudah menyebar dan menyerang manusia. Ya, saat ini kita sedang bertarung dengan virus Corona yang membuat tidak sedikit orang kehilangan nyawanya. Virus ini sudah merambah ke berbagai penjuru tidak terkecuali daerah-daerah kecil seperti di tempat tinggal saya yaitu Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Angka positif di wilayah saya benar-benar sedang mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Virus Corona sering disebut juga Covid19 atau orang jawa menyebutnya dengan nama Pagebluk atau wabah penyakit yang menjangkit banyak orang. Ada yang unik yang sedang viral dilakukan warga Panggul Trenggalek untuk menghadapi pagebluk yang kian menggila ini. Warga dengan kompak nguri-uri budaya jawa untuk tolak bala di masa Pandemi/Pagebluk ini. Dengan cara melakukan ritual keliling desa bersama-sama di malam hari untuk melakukan kegitan Rundo Nethek yang dipercaya dapat dijadikan sebagai tolak bala.
Nguri-uri adat Jawa tolak bala di masa Pandemi/Pagebluk
Khususnya orang jawa, yang kental dengan keaneka ragam budaya yang dimiliki, tentunya juga selalu mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi atau sebagai tolak bala Pegebluk pada masanya. Orang-orang jaman dahulu akan melakukan ritual pada malam hari dengan cara berkeliling satu desa bersama-sama sambil mengadakan Rundo Nethek, atau menyerukan suara melalui benda-benda yang di tabuh, seperti kenthongan, bambu, dan sebagainya. Hal tersebut dipercaya dapat mengusir pagebluk jauh-jauh dari desa.
Yang akhir-akhir ini juga sedang viral setiap malam dengan kompak warga Panggul Trenggalek melaksanakan kegiatan Rundo Nethek untuk mengusir Pagebluk. Mulai dari orang tua, hingga muda bersama-sama melakukan kegiatan Rundo Nethek ini. Semua membawa peralatan seadanya asal bisa bunyi ketika di pukul, ada yang membawa kentongan, potongan bambu, drum-drum besar dll.
Jika dilihat dari sisi medis, memang terlihat aneh, mengusir wabah kok dengan Rundo Nethek sangat tidak masuk akal. Tapi yang namanya orang jaman dahulu melakukan kegiatan pasti selalu ada alasan dan manfaat yang benar-benar nyata adanya. Meskipun kadang budaya Jawa itu sering di anggap klenik dan sebagainya. Namun sebagai orang Jawa kita harus tetap melestarikan adat dan budaya yang sudah ada sejak dulu. Istilahnya " wong Jowo ojo ilang Jawane"
Seperti halnya kegiatan Rundo Nethek di Panggul Trenggalek untuk mengusir Pagebluk ini, dianggap aneh, tapi jika kita nalar pasti dapat dipahami. Rundo Nethek dilakukan bersama-sama tua muda semuanya kompak. Semua menabuh peralatan yang mereka bawa, biasa juga di iringi dengan lantunan sholawat yang semakin menambah semangat kegiatan malam itu. Semua merasa senang hingga lupa akan ketakutan-ketakutan yang begitu mencekam ketika ada warga yang meninggal. Tanpa disadari kegiatan ini dapat meningkatkan imun mereka, yang saat ini sangat kita perlukan. Karena kunci utama untuk melawan virus ini adalah dengan membentuk imun yang kuat.
Selain itu, berpegang teguh untuk melakukan adat peninggalan orang jaman dulu ini juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan bahwa virus akan segera usai. Dapat mensugesti diri masing-masing kalau kita pasti bisa melawan Virus ini bersama.
Semangat terus untuk warga Panggul Trenggalek. Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan semoga wabah ini segera minggat dari bumi. Sekian yang dapat saya sampaikan, jangan lupa share dan dapatkan informasi lainnya di Panggulku. Terimaksih.
Terimakasih artikel2nya kak Reni. semoga banyak yg suka
BalasHapusMAKASIH KAK RENI
BalasHapus